Teras Braga, Perpaduan Kuliner Murah dan Tempat Nongkrong di Braga

Posting Komentar

 

ayam geprek di Teras Braga
menu ayam geprek di teras Braga. dokpri

Liburan ke Bandung rasanya kurang lengkap kalau tidak mampir ke Jalan Braga. Sebagai kawasan tertua di Bandung, Braga memang memiliki daya tarik tersendiri untuk dikunjungi. Jalan-jalan ke Braga rasanya kurang lengkap kalau tidak sekalian mencicipi kulinernya. Beruntung sekali sekarang ada Teras Braga, tempat kuliner murah yang harganya pas di kantong dan tempatnya cocok untuk menikmati suasana Braga.

Setelah kemarin mencicipi roti klasik dengan citarasa jadoel di toko roti Sumber Hidangan, kali ini aku cerita sedikit tentang Teras Braga. 

Teras Braga merupakan bagian dari Kampung Wisata Kreatif Braga yang diresmikan di akhir tahun 2020. Dilansir dari website disbudpar kota Bandung, Teras Braga berkonsep semi outdor dengan luas 25x5 meter persegi ini diisi oleh 14 tenant kuliner milik warga sekitar.

Mencicipi Kuliner Murah di Teras Braga

Setelah hilir mudik menikmati jalan Braga yang basah karena hujan, aku ingin mencicipi kuliner yang mengenyangkan. Namun sayang sekali saat menginjakkan kaki di Braga Citywalk, ternyata foodcourt itu sudah tidak ada. Ya maklum aja sih aku udah 5 tahun nggak kesini, jadi nggak tau kalau foodcourtnya sudah nggak ada.

Perut yang semakin keroncongan membuatku segera membuka google maps untuk mencari rekomendasi kuliner di jalan Braga. Mataku terbelalak saat mengetahui ada foodcourt dengan harga murah bernama Teras Braga. Aku segera berjalalan kaki menuju Teras Braga bersama si kecil.

Pemandangan dari Teras Braga adalah jalan Braga yang ramai
Teras Braga ada di sebrang toko LG, di lantai dua. dokpri


Untuk menemukan Teras Braga terbilang agak sulit karena papan namanya tidak terlihat. Bahkan aku sempat nyasar ke tempat lain. Nama Teras Braga hanya terpampang di dinding bangunan bagian atas, jadi kalau tidak mendongakkan kepala ke atas tentu tidak terlihat.

Masuk ke Teras Braga melalui tangga berwarna biru
tidak terdapat petunjuk apapun di depan tangga, padahal ini adalah tangga untuk naik ke Teras Braga. dokpri


Selain itu bagian bawah Teras Braga berupa lorong yang digunakan sebagai jalan kecil warga sekitar, galeri lukisan dan kamar mandi umum. Tangga untuk menuju foodcourt juga tidak diberikan petunjuk apapun. Kalau tidak pakai google maps, orang pasti mengira bahwa bagian atas juga merupakan galeri lukisan, bukan foodcourt dengan harga miring.

“Awalnya ragu mau naik tangga, tapi titik google mapsnya disitu. Sambil baca-baca review google maps katanya naik tangga biru ini. Ya udah naik aja deh pasti ketemu tempatnya”

 

Menu Yang Disajikan di Teras Braga

Menu yang disajikan di Teras Braga sangat beragam
salah satu menu paket yang ada di Teras Braga. dokpri


Teras Braga menyajikan berbagai hidangan mulai dari makanan ringan seperti seblak, roti bakar, dan sebagainya sampai makanan berat seperti nasi timbel, nasi kuning dan nasi ayam. Selain itu di Teras Braga juga tersedia berbagai macam minuman yang cocok untuk menikmati Braga dari lantai dua.

Perut yang sudah keroncongan membuatku langsung memesan satu paket nasi ayam geprek dan es teh seharga Rp 20.000 saja. Untuk ukuran di Braga, harga segitu terbilang sangat terjangkau. Apalagi pembayaranya sudah bisa menggunakan QRIS, jadi tidak repot harus menyediakan uang cash. Namun kemarin aku bayarnya pakai uang cash karena tidak bisa buka m-banking.

Paket ayam geprek seharga Rp 20.000 di Teras Braga
paket ayam geprek plus es teh di Teras Braga


Awalnya aku tidak menaruh harapan tinggi dengan rasanya karena biasanya rasa makanan di foodcourt ya gitu-gitu doang. Namun semua itu dipatahkan saat mencicipi ayam geprek dengan sambal bawang yang dicampur sedikit daun jeruk.

Nasi dan ayamnya masih hangat saat disajikan dan sambalnya terpisah, namun tidak digeprek seperti pada ayam geprek bu Rum Jogja. Ayam goreng krispi yang disajikan ukurannya tidak terlalu besar, tapi rasa gurihnya meresap sampai ke dalam daging. Sambal bawang cenderung gurih pedas dengan wangi daun jeruk yang segar. Es teh manis yang disajikan satu paket ini sangat cocok, perpaduan teh poci dan gulanya pas, jadi terasa tehnya dan tidak terlalu manis.

Sebenarnya aku masih ingin nongkrong di Teras Braga, namun karena hari sudah mulai malam petualangan kulinerku harus berakhir. Tempat duduk di Teras Braga juga terbatas, jadi kalau lama-lama juga tidak enak dengan yang lain.

Yuk Mampir ke Teras Braga Lagi

Menurutku Teras Braga cocok banget dijadikan sebagai destinasi wisata kuliner dengan harga miring di jalan Braga. Kalau ke Braga lagi, aku pastikan untuk mampir ke Teras Braga karena aku belum mencicipi nasi timbelnya. Tetapi alangkah baiknya kalau kulineran di Teras Braga selalu menjaga kebersihan karena tidak ada petugas kebersihan. Kalau dibilang nyaman sih sebenarnya nyaman, namun untuk membawa anak kecil sepertinya harus dipertimbangkan lagi karena tidak tersedia tempat khusus yang bebas asap rokok.

Teras Braga yang diharapkan menjadi  foodcourt andalan di Braga sebaiknya memiliki banyak petunjuk, terutama pada tangga naik, agar pengunjung lebih mudah menemukan Teras Braga.

 

 

Niken Nawang Sari
Indonesian lifestyle blogger, Mom and Housewife. Suka nyobain resep masakan dan bikin kue. Kadang juga suka jalan-jalan ke tempat bersejarah yang ada kucingnya.

Related Posts

Posting Komentar